Truth Or Dare by Winna Efendi & Yoana
Dianika
Judul:
Truth or Dare
Pengarang:
Winna Efendi & Yoana Dianika
Penerbit:
GagasMedia
Tahun terbit : 2012
Tebal:
304 halaman
Katagori
: remaja
Harga:
Rp48000
Truth or Dare adalah novel
gagas duet yang ke-5 dari GagasMedia. Gagas duet adalah proyek baru dari
GagasMedia. Proyek ini dimulai pada
bulan Februari, dengan Beautiful Mistake sebagai novella pertama yang
diterbitin. Buat aku pribadi, gagas duet itu semacam bonus dari
GagasMedia buat pembaca setianya. Kenapa dibilang bonus? Karena dalam satu
bulan, novella gagas duet ini cuma terbit satu kali. Berbeda dengan
novel-novel lain yang ditulis oleh satu orang, gagas duet ini ditulis oleh dua
orang penulis langsung. Semua penulis yang berpartisipasi
dalam proyek ini kebanggaan GagasMedia loh ^^ Penasaran sama GagasDuet
ke-5 ini? Check it!
Tema Gagas Duet ini adalah persahabatan.
Tema ini tidak ada habisnya buat dijadiin bahan cerita. Banyak penulis yang mengangkat tema ini ke dalam cerita.
Banyak yang berhasil, tapi ada juga yang tidak. Winna Efendi dan Yoana Dianika
masuk kategori yang pertama :)
SINOPSIS
Alice
by
Winna Efendi
Alice adalah seorang penderita
disleksia yang dianggap “kasat mata” di lingkungan sekolahnya. Sejak kecil, ia
bermasalah dengan kata-kata. Ia mengalami keterlambatan dalam membaca dan
berbicara. Ia sering diolok-olok dengan sebutan “si bodoh” di sekolah oleh
Heather dan pacarnya, Dustin yang
merupakan kelompok populer di sekolah. Ia pun akrab dengan
sapaan “si bau” karena tubuhnya yang beraroma cat minyak. Wajar saja, Ibunya
adalah seorang pelukis, sehingga rumah mereka penuh dengan barang
itu.
Di sekolah, Alice duduk
bersebelahan dengan seorang gadis eksentrik, bernama Cat. Sebenarnya, Alice
telah mengenal Cat sejak kecil. Namun, Alice
tidak pernah memulai percakapan atau sekedar
menyapa Cat. Suatu hari, Alice, Dustin, Heather, dan Cat disatukan
dalam kelompok estafet. Heather, yang memang tidak pernah bersikap baik
terhadap Alice pun memanfaatkan situasi ini untuk menjebaknya. Saat Alice
telah bersiap untuk menerima baton, Heather menjatuhkan baton tersebut.
Alice pun mengejar baton tersebut dan menabrak pelari lain.
Suasana pun langsung riuh.
Heather, Dustin dan gengnya mulai mengolok-olok Alice. Saat itulah, tanpa
disangka-sangka, Cat maju membela Alice. Cat, yang memang berani menyuruh
Dustin untuk berhenti mengina Alice. Tapi Dustin malah balik menghina Cat dengan
menjulukinya “teman lesbi Alice”. Cat pun mulai berang dan meninju Dustin
dengan tangannya. Sejak saat itulah, Alice dan Cat mulai berteman akrab. Mereka
berbagi banyak hal. Sejak saat itu juga, Dustin dan gengnya mulai berhenti
menghina Alice. Semua berjalan baik-baik saja hingga seorang siswa dari
Indonesia, yang bernama Julian belajar di sekolah yang sama dengan Alice dan
Cat.
“Kalau
di dalam dua hati terdapat cinta yang sama, apakah itu tidak menyakitkan?”
Julian adalah anak lelaki yang
berasal dari Indonesia. Ia memiliki kulit yang eksotis, tampang yang
cute, sifat yang menyenangkan, dan keahlian dalam sulap. Karena sifatnya
yang menyenangkan dan mudah berbaur dengan banyak orang, dengan mudahnya ia
masuk dalam persahabatan Alice dan Cat. Ditambah lagi dengan tugas sejarah
yang beranggotakan mereka bertiga, persahabatan mereka semakin erat.
Sejak berteman dengan Julian,
Alice merasakan suatu perasaan yang aneh, yang belum pernah
dirasakannya. Ia mulai mencintai Julian. Namun, Alice terlalu malu dan takut untuk
menyatakan perasaanya. Ia takut persahabatan yang telah mereka bina
selama ini akan hancur karena sebentuk perasaan semu tersebut. Alasan lain
yang membuat Alice menahan perasaannya adalah Cat. Ya, sahabat baiknya itu
diam-diam juga menyimpan rasa terhadap Julian. Alice bisa merasakannya. Dan
sepertinya perasaan Cat berbalas karena tak lama kemudian ia jadian dengan
Julian. Awalnya, Alice merasa ia hanya akan jadi pengganggu dalam hubungan
Cat-Julian. Namun, Cat dan Julian selalu meyakinkan Alice bahwa mereka akan
selalu bertiga seperti dulu. Selalu dan selamanya.
“Hal
terbaik dari sebuah persahabatan adalah, tidak ada yang perlu berubah
bahkan ketika orang-orang di dalamnya berubah.”
Alice merasa sangat beruntung
karena memiliki Cat dan Julian dalam hidupnya. Meskipun ia harus mengubur rasa
cintanya dalam-dalam, ia tidak keberatan asal persahabatan mereka akan
selalu seperti ini. Namun, suatu hari semua berubah. Nenek Alice masuk rumah
sakit. Alice sangat panik dan sedih. Ia segera mengubungi Cat untuk
menemaninya. Namun, Cat tidak menjawab panggilannya. Akhirnya,
Alice pun menghubungi Julian. Julian segera datang dan
memeluk Alice. Alice merasa sedikit tenang ketika Julian berada di
sampingnya. Tidak lama kemudian, dokter mengabarkan bahwa nenek Alice dalam
kondisi yang baik dan hanya perlu istirahat sejenak. Alice merasa sangat
lega dan entah siapa yang memulai, Julian dan Alice pun berciuman. Ciuman
itu sangat singkat karena Cat telah berada di dekat mereka.
Catherine
by
Yoana Dianika
Apakah mereka telah berbohong?
Apakah mereka menjalin kasih diam-diam? Itulah pertanyaan yang ada di
benak Cat saat ia melihat Alice dan Julian berciuman di rumah sakit. Ia merasa
kecewa dengan Alice yang tega membohongi dirinya, sanggahan dari Julian yang
mengatakan bahwa mereka hanya “terbawa suasana”. Cat pun memutuskan
hubungannya dengan Julian, sekaligus persahabatannya dengan Alice. Tidak
cukup disitu, Cat pun ikut mamanya pindah ke Irving.
Di Irving, semuanya berbeda.
Tidak ada laut dan tentu saja tidak ada Alice. Cat merasa ada yang hilang dalam
hidupnya, namun kehadiran Peter, yang kini menjadi teman kencannya sedikit
mengurangi kesepiannya. Ya, semenjak tinggal di Irving, Cat benar-benar memulai
hidup baru. Ia memutuskan semua kontak dengan teman-temannya, termasuk Alice
dan Julian. Ia bahkan menemukan seorang pria yang berhasil
menggantikan posisi Julian di hatinya. Apakah semuanya “benar-benar”
baik-baik saja? Bagaimanakah nasib Alice dan Julian?
Seperti apa yang dikatakan
Heather, bila kita dan sahabat jatuh cinta pada orang yang sama,
itu pasti akan terasa sangat menyakitkan. Aku bisa merasakan bagaimana
sakitnya hati Cat saat memergoki Julian-Alice di rumah sakit, meskipun aku
belum pernah merasakannya. Namun, aku juga tidak bisa menyalahkan
Alice dalam situasi ini. Tentu saja tidak ada yang salah dalam mencintai
seseorang, bukan? Yang bisa kita lakukan hanya bersikap jujur. Meskipun
menyakitkan, jujur adalah pilihan yang paling baik, meski orang
kadang lebih memilih untuk melakukan white lie. Aku pribadi
tidak setuju dengan prinsip white lie. Bagiku, berbohong hanya akan terasa
manis di awal namun pahit di akhirnya. Sedangkan, jujur mungkin akan
terasa sangat pahit awalnya. Namun, percayalah lebih baik
“bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”, kan?
Sejak awal aku sangat menikmati
cerita dalam novel ini, terutama pada bagian Alice. Namun bukan berarti,
aku tidak menikmati bagian Catherine. Dari segi penulis, aku jauh lebih
akrab dengan gaya penulisan Winna. Berbeda dengan Winna yang memang telah
menjadi penulis favoritku.
Kekurangannya antara lain
adalah adanya typo dalam novel ini dan eksekusi yang kurang jelas antara
Cat-Julian. Typo yang aku salin dibawah ini ada di halaman 87.
“Lampu-lampu
ala diskon diinstalasi di langit-langit, lengkap dengan laser
show yang membuat kami merasa seperti sedang berada di klub dansa.”
Selain typo (salah ketik), aku
juga agak kecewa dengan ending kisah cinta antara Julian dan Cat. Aku
tidak terlalu berharap mereka akan rujuk dan menjalin kisah kembali. Aku hanya
berharap di akhir cerita, Cat dan Julian akan duduk berdampingan dan
membicarakan akhir kisah cinta mereka, yang diputuskan secara sepihak oleh
Cat. Ternyata, Yoana lebih memilih untuk mengesampingkan kisah mereka dan
lebih fokus pada persahabatan mereka dan Alice. Apa mungkin karena Julian
pernah mengatakan pada Cat untuk melupakan masa lalu, ya? Entahlah. Oh iya,
bersiaplah merasa remuk di dada saat membaca ending kisah Alice ;)♥♥♥♥
Salah satu pelajaran yang dapat kita
ambil dari kisah Al- Cat adalah, manfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin.
Jangan menunggu terlalu lama atau semuanya akan terlambat. Jika demikian,
penyesalan lah yang menghampiri.
Well, ini salah satu kisah pahit manis persahabatan yang bagus.
Bagi teman- teman yang menyukai cerita yang dibalut dengan tema persabatan,
novel ini cocok menjadi pilihan.
0 komentar:
Posting Komentar