Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ayahku Tersayang

AYAHKU TERSAYANG

Aku berdiri menatap dari kejauhan
Memandangi seseorang yang sedang terbaring lemah
Menanti keajaiban datang kepadanya
Tak banyakku pinta
Hanya sembuhkan penyakitnya

Tuhan...
Bukakan mata ayahku..Sembuhkanlah ia
Aku sangat menyayanginya
Tetapi jika Engkau berkehendak lain
Aku hanya bisa pasrah kepadamu
Tapi satu pinta ku Tuhannn..
Jaga ayahku
Sayangi ayahku
Ampuni dosanya Ya Allah..
Sekarang aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan
Aku yakin ayahku bahagia melihat dari jendela surga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

puisi IBU

IBU

Ibu kau mengandung 9 bulan
sampai engkau melahirkanku dengan susah paya
engkau merawatku sampai aku tumbuh besar
engkau juga merawatku tampa pamri
dan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang

Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan
engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa
Ibu kau bagaikan malaikatku
dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku

Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawanku
setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku
Ibu... bekerja keras
untuk menafkahiku
ibu... terima kasih atas pengorbananmu
yang engkau berikan kepada ku
Ibu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DOA UNTUK IBU

DOA UNTUK IBU

Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpa dia
Dia yang selalu mengerti aku
Dia yang tak pernah letih menasehatiku
Dia yang selalu menemani

Dialah Ibu
Orang yang selalu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
Walaupun engkau selalu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduli denganku

Ya Allah,,
Berikanlah kesehatan pada ibuku
Panjangkanlah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
Sebelum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang telah kau berikan padaku
Aku akan selalu menyanyangimu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resensi Novel Layar Terkembang



Resensi Novel Layar Terkembang

IDENTITAS BUKU

Judul buku : Layar Terkembang
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana
Desain buku : tim desain puri margasar
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta
Tahun Terbit : Cetakan Pertama - 1936 
Cetakan ketiga puluh Sembilan - 2009
ISBN : 979-407-065-3 
Jumlah Halaman : 200 Halaman 


            Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 17 Juli 1994 pada umur 86 tahun), merupakan tokoh pembaharu, sastrawan, dan ahli tata Bahasa Indonesia. Setelah menamatkan sekolah HIS di Bengkulu (1915-1921), STA melanjutkan pendidikannya ke Kweekschool, Bukittinggi yang kemudian meneruskan ke Hogere Kweekschool di Bandung (1921-1925), menjalani pendidikan dan menerima pendidikan di Fakultas Sastra di Rechtschogeschool di Jakarta (1937-1942), dan memperoleh gelar Dr. Honoris Causa untuk Ilmu Bahasa dari Universitas Indonesia (1979) dan untuk Ilmu Sastra dari Universitas Sains Malaysia, Penang, Malaysia (1987).

SINOPSIS

            Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang.
            Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggal di Martapura, Sumatera Selatan. Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi Yusuf, pertemanan itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selalu teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan semangat hidup yang dinamis. Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap. Sementara itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa. 
Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria yang justru membuatnya makin diserbu rindu. Berikutnya, surat Maria datang lagi. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura. Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Sesungguhnya pikiran Tuti tidak ingin keinginannya untuk merasakan kemesraan cinta. Ingat pula ia pada teman sejawatnya, Supomo. Lelaki itu pernah mengirimkan surat cintanya kepada Tuti.
            Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Saat itulah tiba adik Supomo yang ternyata disuruh Supomo untuk meminta jawaban Tuti perihal keinginannya untuk menjalin cinta dengannya. Sesungguhpun gadis itu sebenarnya sedang merindukan cinta kasih seorang, Supomo dipandangnya sebagai bukan lelaki idamannya. Maka segera ia menulis surat penolakannya.
            Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan.
            Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan.
            Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri semakin mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria menghembuskan napasnya yang terakhir. “Alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan seperti kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini. Inilah permintaan saya yang terakhir, saya tidak rela selama-lamanya kalau kakandaku masing-masing mencari peruntungan pada orang lain”. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

Unsur Intrinsik Novel
a.      Tema : Perjuangan wanita
b.      Latar / setting
1.     Gedung akuarium di pasar ikan
2.      Rumah Wiriatmaja
3.      Martapura, Kalimantan Selatan
4.      Rumah Sakit Pacet
5.      Rumah Partadiharja
6.      Gedung permufakatan
c.       Alur : Maju
d.      Sudut pandang : Orang ketiga

Unsur Ekstrinsik :

Mengajarkan kepada kita untuk saling menghargai dan peduli terhadap sesama manusia dan terhadap alam. Juga mengajarkan tentang pentingnya pendidikan bagi kita. Karena untuk mencapai tujuan, kita harus memiliki ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal dengan orang lain dan mampu bersaing di masyarakat.
           
Tema yang dibawakan novel ini adalah tentang wanita dengan lika-liku hidupnya. Tuti seorang yang berwibawa, pandai, berpendirian teguh, tegas, teliti, berpikir rasional. Sedangkan adik Tuti, Maria berwatak mudah kagum, ekspresif, tegar, berpendirian, ulet, ramah. Seorang pemuda tampan bernama Yusuf merupakan seorang yang ramah, baik, pandai, peduli, berjiwa nasionalis.Ayah Tuti dan Maria Raden Wiriatmaja, berwatak baik, pengertian, bijaksana. Paman Tuti dan Maria bernama Parta Diharja. Ia mempunyai watak ramah, bijaksana. Sedangkan Supomo berwatak baik hati, berbudiluhur. dari segi bahasanya, bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.
           
kelebihan dari buku ini adalah secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka.
dari segi bahasanya, bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan isi adalah bahasa Melayu. Latar cerita dalam novel ini di masa dimana budaya ketimuran dan budaya belanda masih kental sekali. Secara tersirat maupun tersurat amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah untuk menyelesaikan suatu masalah harus diselesaikan dengan musyawarah dan jangan memaksakan kehendak.
Dari segi etika, novel ini banyak berisi nilai etika atau moral yang sangat mendidik bagi para kaula muda pada saat sekarang ini. 
Selain itu juga memiliki nilai-nilai sosial dalam kehidupan serta prinsip hidup yang mesti berpikir matang sebelum bertindak dan tidak mudah terbawa arus oleh situasi di sekitar kita. 
           Nilai budaya yang terkandung adalah sebaiknya dalam menentukan sesuatu haruslah dengan keinginan hati jangan karena ada paksaan dari orang lain.

            Kekurangan dari buku ini menurut saya hanya terletak pada cover dan pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah ini. Cover-nya tidak begitu menarik, warnanya yang tidak bervariasi dan bahasanya sangat tinggi dan cukup memusingkan pembaca.
Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan salah pengertian pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

            Harapan dari buku ini agar kata-katanya bisa direvisi ulang menurut tatanan bahasa yang sesuai dengan EYD terbaru saat ini. Sehingga menarik minat para pembaca khususnya para remaja dengan isi novel Layar Terkembang. Selain itu secara tidak langsung dapat meningkatkan minat para generasi muda terhadap kesusastraan lama Indonesia yang menjadi perintis sastra modern Indonesia sekarang.
Setelah membaca buku saya mendapatkan banyak pengetahuan baru. Buku ini memberikan banyak inspirasi dan membuka mata kita, khususnya saya sendiri tentang kegigihan dalam berjuang yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resensi Novel Truth Or Dare by Winna Efendi & Yoana Dianika



Truth Or Dare by Winna Efendi & Yoana Dianika 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYoyvDotlLDk9PvKitsXEJXfVFIWoL_p5Zdr_5UrbhBsJs-afcnGqYSn3AOXdF-ncmO0KWsNheJpGvRmvdxLxlN6UhGc46oKM0sOxMxZJcy4PsFnanrCGeZW7qy6In5r4zLTZcWvJrKA4/s1600/13664796.jpg
Judul: Truth or Dare
Pengarang: Winna Efendi & Yoana Dianika
Penerbit: GagasMedia
Tahun terbit : 2012
Tebal: 304 halaman
Katagori : remaja
Harga: Rp48000
Truth or Dare adalah novel gagas duet yang ke-5 dari GagasMedia. Gagas duet adalah proyek baru dari GagasMedia. Proyek  ini dimulai pada bulan Februari, dengan Beautiful Mistake sebagai novella pertama yang diterbitin. Buat aku pribadi, gagas duet itu semacam bonus dari GagasMedia buat pembaca setianya. Kenapa dibilang bonus? Karena dalam satu bulan, novella gagas duet ini cuma terbit satu kali. Berbeda dengan novel-novel lain yang ditulis oleh satu orang, gagas duet ini ditulis oleh dua orang penulis langsung. Semua penulis yang berpartisipasi dalam proyek ini kebanggaan GagasMedia loh ^^ Penasaran sama GagasDuet ke-5 ini? Check it!

Tema Gagas Duet ini adalah persahabatan. Tema ini tidak ada habisnya buat dijadiin bahan cerita. Banyak  penulis  yang mengangkat tema ini ke dalam cerita. Banyak yang berhasil, tapi ada juga yang tidak. Winna Efendi dan Yoana Dianika masuk kategori yang pertama :)

SINOPSIS

Alice
by Winna Efendi
Alice adalah seorang penderita disleksia yang dianggap “kasat mata” di lingkungan sekolahnya. Sejak kecil, ia bermasalah dengan kata-kata. Ia mengalami keterlambatan dalam membaca dan berbicara. Ia sering diolok-olok dengan sebutan “si bodoh” di sekolah oleh Heather dan pacarnya, Dustin yang merupakan kelompok populer di sekolah. Ia pun akrab dengan sapaan “si bau” karena tubuhnya yang beraroma cat minyak. Wajar saja, Ibunya adalah seorang pelukis, sehingga rumah mereka penuh dengan barang itu. 

Di sekolah, Alice duduk bersebelahan dengan seorang gadis eksentrik, bernama Cat. Sebenarnya, Alice telah mengenal Cat sejak kecil. Namun, Alice tidak pernah memulai percakapan atau sekedar menyapa Cat. Suatu hari, Alice, Dustin, Heather, dan Cat disatukan dalam kelompok estafet. Heather, yang memang tidak pernah bersikap baik terhadap Alice pun memanfaatkan situasi ini untuk menjebaknya. Saat Alice telah bersiap untuk menerima baton, Heather menjatuhkan baton tersebut. Alice pun mengejar baton tersebut dan menabrak pelari lain. 

Suasana pun langsung riuh. Heather, Dustin dan gengnya mulai mengolok-olok Alice. Saat itulah, tanpa disangka-sangka, Cat maju membela Alice. Cat, yang memang berani menyuruh Dustin untuk berhenti mengina Alice. Tapi Dustin malah balik menghina Cat dengan menjulukinya “teman lesbi Alice”. Cat pun mulai berang dan meninju Dustin dengan tangannya. Sejak saat itulah, Alice dan Cat mulai berteman akrab. Mereka berbagi banyak hal. Sejak saat itu juga, Dustin dan gengnya mulai berhenti menghina Alice. Semua berjalan baik-baik saja hingga seorang siswa dari Indonesia, yang bernama Julian belajar di sekolah yang sama dengan Alice dan Cat.

“Kalau di dalam dua hati terdapat cinta yang sama, apakah itu tidak menyakitkan?”
Julian adalah anak lelaki yang berasal dari Indonesia. Ia memiliki kulit yang eksotis, tampang yang cute, sifat yang menyenangkan, dan keahlian dalam sulap. Karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah berbaur dengan banyak orang, dengan mudahnya ia masuk dalam persahabatan Alice dan Cat. Ditambah lagi dengan tugas sejarah yang beranggotakan mereka bertiga, persahabatan mereka semakin erat. 

Sejak berteman dengan Julian, Alice merasakan suatu perasaan yang aneh, yang belum pernah dirasakannya. Ia mulai mencintai Julian. Namun, Alice terlalu malu dan takut untuk menyatakan perasaanya. Ia takut persahabatan yang telah mereka bina selama ini akan hancur karena sebentuk perasaan semu tersebut. Alasan lain yang membuat Alice menahan perasaannya adalah Cat. Ya, sahabat baiknya itu diam-diam juga menyimpan rasa terhadap Julian. Alice bisa merasakannya. Dan sepertinya perasaan Cat berbalas karena tak lama kemudian ia jadian dengan Julian. Awalnya, Alice merasa ia hanya akan jadi pengganggu dalam hubungan Cat-Julian. Namun, Cat dan Julian selalu meyakinkan Alice bahwa mereka akan selalu bertiga seperti dulu. Selalu dan selamanya.

“Hal terbaik dari sebuah persahabatan adalah, tidak ada yang perlu berubah bahkan ketika orang-orang di dalamnya berubah.”
Alice merasa sangat beruntung karena memiliki Cat dan Julian dalam hidupnya. Meskipun ia harus mengubur rasa cintanya dalam-dalam, ia tidak keberatan asal persahabatan mereka akan selalu seperti ini. Namun, suatu hari semua berubah. Nenek Alice masuk rumah sakit. Alice sangat panik dan sedih. Ia segera mengubungi Cat untuk menemaninya. Namun, Cat tidak menjawab panggilannya. Akhirnya, Alice pun menghubungi Julian. Julian segera datang  dan memeluk Alice. Alice merasa sedikit tenang ketika Julian berada di sampingnya. Tidak lama kemudian, dokter mengabarkan bahwa nenek Alice dalam kondisi yang baik dan hanya perlu istirahat sejenak. Alice merasa sangat lega dan entah siapa yang memulai, Julian dan Alice pun berciuman. Ciuman itu sangat singkat karena Cat telah berada di dekat mereka.

Catherine 
by Yoana Dianika
Apakah mereka telah berbohong? Apakah mereka menjalin kasih diam-diam? Itulah pertanyaan yang ada di benak Cat saat ia melihat Alice dan Julian berciuman di rumah sakit. Ia merasa kecewa dengan Alice yang tega membohongi dirinya, sanggahan dari Julian yang mengatakan bahwa mereka hanya “terbawa suasana”. Cat pun memutuskan hubungannya dengan Julian, sekaligus persahabatannya dengan Alice. Tidak cukup disitu, Cat pun ikut mamanya pindah ke Irving.

Di Irving, semuanya berbeda. Tidak ada laut dan tentu saja tidak ada Alice. Cat merasa ada yang hilang dalam hidupnya, namun kehadiran Peter, yang kini menjadi teman kencannya sedikit mengurangi kesepiannya. Ya, semenjak tinggal di Irving, Cat benar-benar memulai hidup baru. Ia memutuskan semua kontak dengan teman-temannya, termasuk Alice dan Julian. Ia bahkan menemukan seorang pria yang berhasil menggantikan posisi Julian di hatinya. Apakah semuanya “benar-benar” baik-baik saja? Bagaimanakah nasib Alice dan Julian?

Seperti apa yang dikatakan Heather, bila kita dan sahabat jatuh cinta pada orang yang sama, itu pasti akan terasa sangat menyakitkan. Aku bisa merasakan bagaimana sakitnya hati Cat saat memergoki Julian-Alice di rumah sakit, meskipun aku belum pernah merasakannya. Namun, aku juga tidak bisa menyalahkan Alice dalam situasi ini. Tentu saja tidak ada yang salah dalam mencintai seseorang, bukan? Yang bisa kita lakukan hanya bersikap jujur. Meskipun menyakitkan, jujur adalah pilihan yang paling baik, meski orang kadang lebih memilih untuk melakukan white lie. Aku pribadi tidak setuju dengan prinsip white lie. Bagiku, berbohong hanya akan terasa manis di awal namun pahit di akhirnya. Sedangkan, jujur mungkin akan terasa sangat pahit awalnya. Namun, percayalah lebih baik “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”, kan?

Sejak awal aku sangat menikmati cerita dalam novel ini, terutama pada bagian Alice. Namun bukan berarti, aku tidak menikmati bagian Catherine. Dari segi penulis, aku jauh lebih akrab dengan gaya penulisan Winna. Berbeda dengan Winna yang memang telah menjadi penulis favoritku.

Kekurangannya antara lain adalah adanya typo dalam novel ini dan eksekusi yang kurang jelas antara Cat-Julian. Typo yang aku salin dibawah ini ada di halaman 87.

“Lampu-lampu ala diskon diinstalasi di langit-langit, lengkap dengan laser show yang membuat kami merasa seperti sedang berada di klub dansa.” 
Selain typo (salah ketik), aku juga agak kecewa dengan ending kisah cinta antara Julian dan Cat. Aku tidak terlalu berharap mereka akan rujuk dan menjalin kisah kembali. Aku hanya berharap di akhir cerita, Cat dan Julian akan duduk berdampingan dan membicarakan akhir kisah cinta mereka, yang diputuskan secara sepihak oleh Cat. Ternyata, Yoana lebih memilih untuk mengesampingkan kisah mereka dan lebih fokus pada persahabatan mereka dan Alice. Apa mungkin karena Julian pernah mengatakan pada Cat untuk melupakan masa lalu, ya? Entahlah. Oh iya, bersiaplah merasa remuk di dada saat membaca ending kisah Alice ;)♥♥♥♥

Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah Al- Cat adalah, manfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Jangan menunggu terlalu lama atau semuanya akan terlambat. Jika demikian, penyesalan lah yang menghampiri.

Well, ini salah satu kisah pahit manis persahabatan yang bagus. Bagi teman- teman yang menyukai cerita yang dibalut dengan tema persabatan, novel ini cocok menjadi pilihan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS